Sabtu, 19 Januari 2013

Ganti Itu dari Allah

     Allah tidak pernah mencabut sesuatu dari kita, kecuali Dia menggantinya dengan yang lebih baik. Tetapi, itu terjadi apabila kita bersabar dan tetap ridha dengan segala ketetapan-Nya.
    "Barang siapa kuambil dua kekasihnya (matanya) tetap bersabr, maka Aku akan mengganti kedua (mata)nya itu dengan surga." (Al-Hadits)
     dan,
     ''Barangsiapa Kuambil orang yang dicintainya di dunia tetaap mengharapkan ridha(Ku), nisaya Aku akan menggatinya dengan surga."

     Yakni, barangsiapa kehilanga anaknya tetap berusaha untuk bersabar, maka di alam keabadian kelak akan dibangunkan untuknya sebuah Baitul Hamd (Istana Pujaan)

     Maka kita tak usah terlalu bersedih atas musibah yang menimpa kita, sebab yang menentukan semua itu adalah Dzat yang memiliki surga, balasan, pengganti, dan ganjaran yang besar.

     Para waliyullah yang pernah ditimpa musibah, ujian dan cobaan akan mendapatkan penghormatan yang agung di surga Firdaus. Itu tersirat dalam firman-Nya,

     (Selamat atasmu karena kesabaranmu. Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu.) (QS. Ar-Ra'd:24)

     Betapapun, kita harus selalu melihat dan yakin bahwa di balik musibah terdapat ganti dan balasan dari Allah yang akan selalu berujung pada kebaikan kita.

     Umur dunia ini sangat pendek dan gudang kenikmatannya pun sangat miskin. Adapun di akhirat, lebih baik dan kekal. Sehingga, barangsiapa di dunia ini mendapat musibah ia akan mendapat kesenangan di akhirat nanti, dan barangsiapa hidup sengsara di dunia ini, ia akan hidup bahagia diakhirat nanti. Lain halnya dengan mereka yang lebih mencintai dunia, hanya mendambakan kenikmatan dunia saja, dan lebih senang pada keindahan dunia. Hati umat yang seperti itu akan gundah, cemas tidak mendapatkan kenikmatan dunia dan takut tidak nyaman hidupnya didunia. Mereka ingin hanya kenikmatan dunia saja, sehingga mereka selalu memandang musibah sebagai petaka yang besar dan mematikan. Mereka juga akan memandang setiap cobaan sebagai sesuatu yang gelap gulita selamanya. Ini adalah karena mereka selalu memandang kearah bawah telapak kakinya dan hanya mengagungkan dunia yang sangat fana dan tak berharga itu.

     Wahai orang-orag yang tertimpa musibah, sesungguhnya tak ada satupun yang hilang dari kalian. Kalian justru beruntung, karena Allah selalu menurunkan sesuatu kepada hambanya dengan "surat ketetapan" yang disela-sela hurufnya terdapat kelembutan, empati, pahala, ada balasan, dan juga pilihan. Maka dari itu, siapa saja yang tertimpa musibah yang hebat,ia harus menghadapinya dengan sabar. mata yang jernih dan pola pikir yang panjang. Dengan begitu, ia akan menyaksikan bahwa buah manis dari musibah itu adalah:

     (Lalu, diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai piintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.) (QS. Al-Hadid: 13)

     Dan sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik, lebih abadi, lebih utama, dan lebih mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar